Hi, Wayzer! Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) merupakan perpustakaan tertinggi di Indonesia yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Didirikan pada tahun 1980, perpustakaan ini memiliki fungsi utama sebagai pusat informasi, referensi, serta pelestarian dan pengembangan budaya literasi di Indonesia.
Sejarah Singkat Perpustakaan Nasional
Cikal bakal Perpustakaan Nasional bermula dari lembaga-lembaga literasi yang lebih tua, seperti Museum Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang didirikan oleh Belanda pada 1778. Perpusnas sendiri resmi berdiri pada 17 Mei 1980 berdasarkan Keputusan Presiden No. 11 Tahun 1989, menyatukan berbagai perpustakaan umum, khususnya dari perpustakaan eks Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Lokasi dan Fasilitas
Perpusnas memiliki gedung utama yang terletak di Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat. Gedung ini diresmikan pada tahun 2017 dan menjadi salah satu gedung perpustakaan tertinggi di dunia, dengan 27 lantai yang didedikasikan untuk berbagai keperluan. Fasilitas yang tersedia antara lain:
Peran dalam Pelestarian Budaya dan Literasi
Sebagai perpustakaan nasional, Perpusnas berperan penting dalam melestarikan kekayaan intelektual Indonesia. Koleksi naskah kuno seperti "La Galigo," "Negarakertagama," dan "Babad Tanah Jawi" menjadi bukti nyata dedikasi Perpusnas dalam menjaga warisan sejarah bangsa. Perpusnas juga aktif menggalakkan literasi melalui berbagai program, seperti kegiatan membaca untuk anak-anak, pelatihan literasi digital, dan penelitian.
Selain itu, Perpusnas berperan sebagai Pusat Deposito Nasional yang menyimpan karya-karya terbitan dari seluruh penerbit di Indonesia, sesuai dengan UU No. 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Hal ini memungkinkan Perpusnas untuk mendokumentasikan perkembangan literasi, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan bangsa dari waktu ke waktu.
Aksesibilitas dan Program Unggulan
Perpustakaan Nasional membuka akses bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa dipungut biaya. Masyarakat dapat memanfaatkan layanan perpustakaan dengan mendaftarkan diri secara online maupun offline. Salah satu program unggulan Perpusnas adalah Layanan Koleksi Braille bagi penyandang disabilitas, serta layanan konsultasi penelitian bagi para akademisi.
Selain layanan fisik, perpustakaan ini juga mendorong penggunaan perpustakaan digital melalui aplikasi iPusnas, di mana masyarakat dapat meminjam buku elektronik secara gratis. Perpusnas juga sering mengadakan seminar, lokakarya, dan kegiatan literasi lainnya untuk mendorong minat baca masyarakat.
Kesimpulan
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan buku, tetapi juga sebagai pusat informasi yang berperan dalam pelestarian budaya dan peningkatan literasi nasional. Dengan berbagai program, fasilitas, dan koleksi yang ditawarkan, Perpusnas terus menjadi garda terdepan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta menjaga warisan literasi Indonesia untuk generasi mendatang.
Update info seputar Waysata, Wayzer!