Hi, Wayzer! Keraton Ratu Boko adalah salah satu situs sejarah yang berada di atas bukit, sekitar 3 kilometer ke arah selatan dari Candi Prambanan, Yogyakarta. Dengan pemandangan yang memukau, Keraton Ratu Boko menjadi tempat wisata yang menggabungkan keindahan alam dan kekayaan sejarah, menarik perhatian banyak pengunjung lokal dan mancanegara.
Sejarah Keraton Ratu Boko
Keraton Ratu Boko diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra atau Mataram Kuno. Walaupun sering disebut sebagai keraton atau istana, situs ini bukanlah keraton dalam arti tempat tinggal raja, melainkan kompleks yang berfungsi sebagai benteng pertahanan atau tempat peristirahatan. Ratu Boko sendiri, menurut legenda, adalah ayah dari Roro Jonggrang, tokoh dalam cerita rakyat yang terkait dengan Candi Prambanan.
Arsitektur kompleks ini menunjukkan pengaruh Hindu dan Buddha, menandakan kerukunan dan integrasi antara dua agama besar yang ada pada saat itu. Berdasarkan prasasti dan peninggalan yang ditemukan di situs ini, Keraton Ratu Boko awalnya digunakan sebagai pusat kegiatan keagamaan dan juga sebagai tempat tinggal sementara bagi keluarga kerajaan.
Kompleks Keraton Ratu Boko
Keraton Ratu Boko memiliki luas sekitar 25 hektar dan terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:
Keindahan Sunset di Keraton Ratu Boko
Keraton Ratu Boko terkenal dengan pemandangan matahari terbenam yang memukau. Banyak wisatawan yang datang pada sore hari untuk menikmati momen saat matahari terbenam di balik perbukitan Prambanan. Dengan latar belakang langit oranye keemasan, situs ini memberikan pengalaman magis yang sulit dilupakan. Pada waktu-waktu tertentu, kompleks ini juga digunakan untuk pertunjukan seni budaya, menambah daya tarik bagi para pengunjung.
Fasilitas dan Tiket Masuk
Keraton Ratu Boko telah dikelola dengan baik oleh pemerintah dan swasta, sehingga pengunjung dapat menikmati fasilitas yang cukup lengkap. Di area ini, tersedia tempat parkir yang luas, pusat informasi, dan beberapa kios yang menjual makanan dan suvenir khas Yogyakarta. Tiket masuk ke Keraton Ratu Boko biasanya berkisar antara Rp40.000 hingga Rp100.000, tergantung pada paket yang dipilih oleh pengunjung. Untuk wisatawan mancanegara, tarifnya sedikit lebih tinggi. Selain itu, untuk menikmati sunset, ada tambahan biaya yang bisa dibayarkan.
Akses Menuju Keraton Ratu Boko
Keraton Ratu Boko dapat diakses dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum dari Yogyakarta. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa melalui jalur Prambanan - Piyungan, yang akan membawa Anda langsung ke pintu masuk kompleks. Dari Yogyakarta, waktu tempuh sekitar 30-45 menit. Jika menggunakan transportasi umum, Anda dapat naik bus TransJogja hingga terminal Prambanan dan melanjutkan perjalanan dengan ojek atau shuttle yang tersedia.
Tips Berkunjung
Keraton Ratu Boko adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi Anda yang ingin menelusuri jejak sejarah Indonesia sambil menikmati panorama alam yang menawan. Kompleks ini bukan hanya sekadar bangunan kuno, tetapi juga simbol peradaban kuno yang kaya dengan nilai sejarah dan budaya.
Update info seputar Waysata, Wayzer!